Kedai Kopi Tuli, Pelopor Kesetaraan Teman-Teman Disabilitas

kedai kopi tuli
kedai kopi tuli

Loveusaha Saat ini minuman kopi menjadi primadona dikalangan pemuda. Meskipun harus merogoh kocek yang lumayan demi segelas kopi. Namun sepertinya harga tak menjadi persoalan bagi penikmatnya. Kualitas rasa menjadi kunci suksesnya usaha ini.

Salah satu kedai minuman kopi hitz adalah Kopi Tuli atau Koptul. Kopi ini sedikit berbeda dengan kopi lain. Hal ini dikarenakan diracik dengan orang-orang istimewa. Untuk rasa jangan khawir rasanya tak kalah dengan yang lain.

Kopi Tuli didirikan oleh tiga orang pemuda tunarungu yang sangat kreatif yaitu Adhika Prakoso, Erwin Syah Putra dan Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso. Lokasi kedai Koptul berada di Jl. Krukut Raya No. 10, Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Keterbatasan yang dimiliki oleh tiga orang sahabat ini tidak membuatnya mundur. Pada tahun 2018 tepatnya 12 Mei mereka memberanikan diri untuk memulai usaha. Adhika, Erwin, dan Putri mengeluarkan modal Rp 100 juta untuk investasi usaha mereka.

Dilatarbelakangi dengan kesulitan dalam mencari pekerjaan yang layak, membuat ketiga sahabat ini ingin memiliki penghasilan lain melalui sebuah usaha. Alasan mereka memilih jenis usaha kopi karena mereka gemar minum kopi. Dengan dasar kecintaanya itu membuat ketiganya mantap memulai bisnis.

Baca juga : https://www.loveusaha.com/berita/arih-lystia-beauty-vlogger-dengan-satu-kakinya/

Walaupun begitu, mereka tetap menambah wawasan mengenai kopi dan belajar mengenai segala perlengkapannya. Contoh yang harus dipelajari seperti mengetahui cara meracik kopi dengan nikmat serta dapat mengoperasikan mesin pembuat kopi.

Setelah dibuka tak disangka peminatnya sangat banyak. Dalam sehari ada banyak pengunjung yang memenuhi kedai ketiga sahabat ini untuk menikmati segelas kopi racikan mereka. Harga segelas minuman Kopi tuli sekitar Rp 18.000 hingga Rp 20.000.

Uniknya dalam kedai kopi tuli tidak ada layanan wifi seperti yang ada di tempat pada umumnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah, bahkan banyak yang justru belajar bahasa isyarat. Adhika, Erwin dan Putri juga memberdayakan teman-teman difabel yang lain.

Sehingga mereka tetap memiliki pekerjaan yang layak dan menjadi mandiri karena memiliki penghasilan sendiri. Awal berjalannya pembukaan bisnis kesulitan dalam menghadapi pelanggan. Tetapi berjalannya waktu menjadi sudah terbiasa melayani dengan bahasa isyarat.

Ada berbagai jenis varian minuman kopi kekinian yang ditawarkan. Untuk lebih detailnya mengenai menunya Anda bisa langsung melihat pada akun instagramnya di @koptul.id. (ntw)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*